TIMES NGANJUK, JAKARTA – Crystal Palace mencetak sejarah besar dengan menjuarai Piala FA untuk pertama kalinya dalam 164 tahun sejarah klub setelah mengalahkan Manchester City 1-0 di final yang digelar di Stadion Wembley, Sabtu waktu setempat atau Minggu (18/5/2025).
Gol tunggal dicetak oleh pemain lokal Eberechi Eze, yang membuat para suporter Palace larut dalam euforia.
Bermain di bawah terik matahari dan dominasi City sejak menit awal, Palace justru unggul lebih dulu lewat tendangan voli Eze pada menit ke-16, memanfaatkan serangan balik cepat. Sementara itu, kiper Dean Henderson tampil luar biasa dengan menggagalkan sejumlah peluang City, termasuk penyelamatan penalti.
Gol Eze menambah daftar gol krusialnya di fase perempat final dan semifinal, yang membawa Palace ke partai puncak untuk ketiga kalinya dalam sejarah klub.
Setelah unggul, Palace bertahan mati-matian dari gempuran City hingga peluit akhir berbunyi, disambut pesta besar para pendukung dari London Selatan.
“Ini mimpi yang menjadi kenyataan, bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk klub ini. Siapa yang menyangka kami bisa melakukannya? Kami mencetak sejarah,” kata Eze, yang pernah ditolak oleh Arsenal dan sejumlah klub lain saat masih muda.
Kekalahan ini menjadi yang kedua secara beruntun bagi City di final Piala FA dan menutup musim yang mengecewakan. Untuk pertama kalinya sejak era Pep Guardiola dimulai pada 2016/17, mereka mengakhiri musim tanpa satu pun trofi domestik.
Meski begitu, bek Ruben Dias mencoba tetap optimistis. “Hari ini kami kecewa, tapi besok kami harus bangkit dan bersiap lagi,” ujarnya.
Momen penting lain terjadi saat City mendapat penalti di babak pertama. Erling Haaland memberikan kesempatan kepada Omar Marmoush untuk mengeksekusi, namun tendangannya berhasil ditepis dengan gemilang oleh Henderson.
Bagi Crystal Palace, ini menjadi “percobaan ketiga yang berbuah manis” setelah dua kekalahan di final sebelumnya pada 1990 dan 2016. Di bawah pelatih Oliver Glasner, yang baru 15 bulan menangani tim dan sempat mengalami awal musim buruk, Palace berhasil mencetak kejutan besar. Glasner pun mencatatkan diri sebagai pelatih asal Austria pertama yang memenangi Piala FA.
“Kami merasa ini adalah hari kami. Kami pantas mendapatkannya,” kata Henderson. “Saya tahu Marmoush akan menendang ke arah kanan dan saya yakin akan menyelamatkannya.”
City memang masih tampil dominan seperti biasa. Dalam 15 menit awal, mereka menekan habis dengan penguasaan bola tinggi. Kevin De Bruyne yang tampil untuk terakhir kalinya di Wembley bersama City, menjadi pengatur serangan utama. Namun semua peluang gagal membuahkan hasil berkat aksi heroik Henderson dan barisan pertahanan Palace.
Palace memanfaatkan celah dengan sangat efektif. Jean-Philippe Mateta mengirimkan bola pada Daniel Munoz yang menyodorkan umpan silang ke Eze, disambut dengan tendangan voli keras ke gawang Stefan Ortega. Tak lama kemudian, Ismaila Sarr nyaris menambah keunggulan, namun digagalkan Ortega.
Sempat ada ketegangan saat Henderson menyentuh bola di luar kotak penalti, tetapi VAR menyatakan tidak ada pelanggaran, membuat Guardiola frustrasi. Namun keberuntungan tak berpihak pada City saat penalti Marmoush gagal, dan upaya Jeremy Doku juga dimentahkan Henderson.
Gol kedua Palace sempat tercipta lewat Munoz, tetapi dianulir karena offside. City terus menyerang di babak kedua, dengan beberapa peluang emas gagal berbuah gol berkat pertahanan disiplin Palace dan penampilan cemerlang Henderson.
Wasit memberikan tambahan waktu 10 menit yang membuat pendukung Palace menahan napas, namun mereka akhirnya bisa bernapas lega saat peluit panjang berbunyi. Lagu kebanggaan klub, Glad All Over, menggema di seluruh stadion Wembley.
Dengan kemenangan ini, Crystal Palace tak hanya membawa pulang trofi Piala FA pertama mereka, tetapi juga memastikan satu tiket ke Liga Europa musim depan. Klub yang berdiri sejak 1861 dan menjadi profesional pada 1905 ini kini resmi masuk dalam daftar juara turnamen tertua di dunia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Piala FA: Crystal Palace Taklukkan City, Raih Trofi Perdana Sepanjang Sejarah
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |