https://nganjuk.times.co.id/
Berita

Ribuan Warga Padati Monjali, Yogyakarta Royal Orchestra Harukan Konser Kamardikan 2025

Minggu, 24 Agustus 2025 - 16:40
Ribuan Warga Padati Monjali, Yogyakarta Royal Orchestra Harukan Konser Kamardikan 2025 Suasana Konser Kamardikan 2025 di Monumen Yogya Kembali. (FOTO: Pemda DIY)

TIMES NGANJUK, YOGYAKARTA – Monumen Jogja Kembali (Monjali) menjadi saksi malam penuh haru dan kebanggaan saat Konser Kamardikan 2025 digelar Sabtu (23/8/2025). Ribuan pasang mata menyaksikan lantunan musik perjuangan dari Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) yang berhasil membangkitkan semangat kemerdekaan di tengah perayaan HUT ke-80 RI.

Konser megah ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi penutup rangkaian Pameran Hamongnagari: Aparatur Nagari Yogyakarta, yang sejak Maret hingga Agustus telah menyedot lebih dari 220 ribu pengunjung.

Acara bersejarah ini dihadiri langsung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X, serta jajaran Forkopimda DIY.

Tokoh-tokoh Keraton Yogyakarta seperti GKR Bendara, KPH Notonegoro, hingga KPH Yudanegara juga tampak hadir. Bahkan, Pj. Sekda DIY Aria Nugrahadi dan sejumlah kepala OPD turut meramaikan suasana.

Lantunan Lagu Perjuangan

Sri-Sultan-Hamengku-Buwono-X.jpg

Dipimpin konduktor RW. Widyogunomardowo, YRO berkolaborasi dengan Yogyakarta Royal Choir, sinden dari Kawedanan Kridhamardawa, pianis muda Rachel Nadia Abiela, serta dua solois berbakat Brian Prasetyoadi dan Win Yovina Thopandi.

Sebanyak 11 lagu perjuangan dibawakan dengan aransemen megah, mulai dari Hari Merdeka, Symphony Kemerdekaan, Melati di Tapal Batas, Indonesia Tetap Merdeka, Kopral Jono, Ketawang Ibu Pertiwi, Pahlawan Merdeka, Sepasang Mata Bola, hingga Di Timur Matahari.

“Monjali dipilih karena sarat makna historis. Di sinilah semangat perjuangan bangsa bangkit kembali setelah Agresi Militer Belanda II. Semangat itu yang ingin kami hidupkan lewat konser ini,” jelas KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta.

Tingginya antusiasme warga terlihat dari penjualan 2.000 tiket konser yang ludes hanya dalam tiga tahap reservasi, baik online maupun offline. Meski begitu, ribuan penonton lain tetap bisa ikut merasakan atmosfer melalui layar LED raksasa yang dipasang di area Taman Lampion Monjali.

“Konser ini luar biasa! Rasanya seperti kembali merasakan semangat pejuang 1945, tapi dengan nuansa seni yang megah,” ungkap Rani, 25 tahun, salah satu penonton asal Sleman yang mengaku rela antre berjam-jam demi bisa masuk ke area konser.

Penutup Pameran Hamongnagari dan Inovasi Digital Keraton

GKR-Bendara.jpg

Selain konser, acara ini sekaligus menutup resmi Pameran Hamongnagari, yang menyoroti sejarah aparatur nagari dalam tata kelola pemerintahan tradisi Mataram.

“Pameran ini bukan sekadar tontonan, melainkan ruang belajar bersama. Kami ingin masyarakat memahami bahwa aparatur nagari adalah bagian dari sistem kebudayaan yang membentuk identitas Yogyakarta hingga hari ini,” terang GKR Bendara, Ketua Panitia Pameran.

Sebagai bagian dari inovasi budaya, Keraton Yogyakarta juga meluncurkan situs tourism.kratonjogja.id. Platform digital ini menyajikan informasi seputar sejarah, agenda budaya, hingga layanan reservasi wisata daring.

“Melalui teknologi, kami ingin generasi muda menjelajah sejarah dengan cara lebih interaktif. Situs ini menjadi rujukan valid, sumber pengetahuan, sekaligus pintu masuk mengenal kebudayaan Mataram,” tambah GKR Bendara.

Konser Kamardikan 2025 menjadi malam yang tak terlupakan bagi warga Yogyakarta. Perpaduan musik orkestra, lagu perjuangan, dan nuansa historis Monjali menjadikannya bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat akan nilai perjuangan bangsa yang perlu terus diwariskan. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Nganjuk just now

Welcome to TIMES Nganjuk

TIMES Nganjuk is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.