TIMES NGANJUK, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri, meminta publik tidak menyamakan tim yang ia tangani saat ini dengan skuad Garuda Muda era Gerald Vanenburg. Hal itu ia sampaikan setelah Indonesia kalah 0-3 dari Mali U-22 pada laga uji coba di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (15/11/2025).
Kekalahan tersebut membuat Timnas Indonesia U-22 belum meraih satu pun kemenangan dalam tiga pertandingan uji coba, dengan hanya menghasilkan dua gol. Meski demikian, Indra menegaskan bahwa kondisi tim saat ini tidak bisa disamakan dengan periode sebelumnya.
“Tentu tim ini berbeda dengan tim yang kemarin itu,” ujar Indra dalam konferensi pers usai pertandingan.
Masa Vanenburg dan Indra Punya Masalah Serupa di Lini Depan
Skuad asuhan Vanenburg sebelumnya gagal di dua ajang penting—Piala AFF U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026—meski mayoritas pemain yang tampil merupakan pilihan yang juga digunakan Indra. Kedua periode kepelatihan itu memiliki kemiripan: sulitnya mencetak gol.
Tim Indra hanya mengemas dua gol dari tiga uji coba. Sementara itu, tim Vanenburg mandul dalam empat dari delapan pertandingan, termasuk saat takluk 0-1 dari Vietnam di final Piala AFF U-23. Ketajaman lini depan juga menjadi masalah di Kualifikasi Piala Asia U-23, ketika Indonesia gagal menjebol gawang Laos maupun Korea Selatan.
Tidak Bisa Dibandingkan
Indra menilai kondisi kedua tim tak tepat untuk disamakan. Perbedaan komposisi pemain, termasuk hadirnya beberapa pemain yang berkarier di luar negeri, membuat situasinya berbeda.
“Banyak perbedaannya. Ada beberapa pemain abroad masuk seperti Ivar dan Mauro. Jadi kualifikasi kemarin tidak bisa dijadikan ukuran,” ucapnya.
“Kualitas lawan di SEA Games nanti juga berbeda. Yang penting, dari tim-tim kuat yang kita hadapi sekarang, ada beberapa respons yang belum tepat.”
Indra juga menyoroti persoalan efektivitas penyelesaian akhir. “Produktivitas harus diperbaiki. Ada beberapa peluang, tapi tidak jadi gol. Itu yang harus kami benahi,” kata dia.
Evaluasi Menuju SEA Games 2025
Meski hasil uji coba belum memuaskan, Indra menilai kekalahan menjadi pelajaran penting jelang SEA Games 2025 di Thailand bulan depan. Ia optimistis penampilan tim akan meningkat, apalagi jika tiga pemain luar negeri—Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Marselino Ferdinan—dapat bergabung penuh dalam pemusatan latihan.
Menutup penjelasannya, Indra menyebut mayoritas pemain yang tampil melawan Mali berpeluang besar masuk skuad final.
“Kalau ditanya presentase pemain yang layak masuk skuad, sekitar 80–90 persen dari yang bermain tadi berhak masuk tim,” ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Indra Sjafri: Timnas Indonesia U-22 Saat Ini Berbeda dari Era Vanenburg
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |